6. Kalimat
Adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa (minimal ada unsur subjek dan predikat). Dalam ragam tulis kalimat itu sebagian besar ditandai oleh huruf kapital di awalnya dan tanda akhir seperti titik, tanda tanya, tanda seru, dsb.
Contoh: - Mereka menikah kemarin.
- Mengapa dia terlambat?
Jenis-jenis kalimat yaitu: kalimat langsung, tidak langsung, verbal, nominal, tanya, berita, perintah, ajakan, permintaan, pengharapan, aktif dan pasif.
7. Paragraf
Merupakan sebuah unit bacaan (bisa terbangun dari satu, dua, tiga kalimat dan seterusnya) yang pada umumnya mengemukakan sebuah pikiran atau gagasan saja, serta tersusun secara runtut, logis, lengkap, utuh dan padu. Paragraf terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan satu pikiran utama atau gagasan pokok sebagai intinya.
Macam-macam Paragraf
- Paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. dari hal-hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus. Gagasan utama/pikiran utama terletak pada kalimat pertama dalam suatu paragraf.
Contoh:
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu, Indonesia juga kaya akan objek wisata maritim.
- Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Dari hal-hal yang bersifat khusus ke hal yang lebih umum. Gagasan utama/pikiran utama terletak pada kalimat terakhir dalam suatu paragraf.
Contoh:
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien
- Paragraf Campuran/ kombinasi
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
Berdasarkan sifat dan tujuannya, ada lima jenis paragraf yaitu deskripsi, narasi, argumentasi (alasan), persuasi (ajakan), dan eksposisi (memaparkan).
8. Wacana (Discourse)
Adalah ‘kesatuan makna (sematis) antarbagian di dalam suatu bangun bahasa’. Sebagai kesatuan makna, wacana dilihat sebagai bangun bahasa yang utuh karena setiap bagian di dalam wacana itu berhubungan secara padu. Di samping itu, wacana juga terikat pada konteks.
Berdasarkan saluran komunikasi, wacana dibedakan menjadi wacana lisan dan wacana tertulis. Menurut Leech (1974), wacana dapat diklasifikasikan atas:
v wacana ekspresif, apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis sebagai sarana ekspresi, seperti wacana pidato;
v wacana fatis, apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar komunikasi, seperti wacana perkenalan pada pesta;
v wacana informasional, apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi, seperti wacana berita dalam media massa;
v wacana estetik, apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan keindahan pesan, seperti wacana puisi dan lagu;
v wacana direktif, apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra tutur atau pembaca, seperti wacana khotbah.
Struktur wacana yang utuh terdiri atas bagian awal, tubuh wacana dan bagian akhir.
Secara garis besar struktur wacana terdiri dari:
1. pendahuluan/pembuka
2. isi
3. penutup
Kerangka Wacana
Penataan ide di dalam kerangka di susun dengan pola berikut ini:
1. Kronologis
2. Perbandingan/ Pertantangan
3. Topikal (membagai topik menjadi sub-subtopik)
4. Solusi
5. Opini alasan
6. Sebab akibat
Contoh Kerangka Wacana
Topik: Arti Sebuah Keyakinan dalam Kehidupan
1. Percaya 100% tanpa ada keraguan
1.1 meyakini dalam hati, berikrar, serta bertindak
1.2 mengingkari dengan yang tidak diyakini
2. Mengikuti, mentaati
2.1 bertindak sesuai keyakinan
2.2 melaksanakan konsekuensi keyakinan
2.2 meninggalkan yang bertentangan dengan yang diyakini
3. Bergerak
3.1 senantiasa menuntut ilmu
3.2 berjuang demi membela keyakinan
3.3 meningkatkan kualitas diri
4. Sesuai arah, petunjuk/ guideline
4.1 menjaga keistiqomahan keyakinan
4.2 berhati-hati dalam bertindak.
Daftar Pustaka
Akhaidah, Sabarti, dkk. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Brotowidjoyo, Mukayat D. 1993. Penulisan Karangan Ilmiah. Edisi kedua. Jakarta: Akademika Presindo.
HP, Achmad.1996. Linguistik Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Iskandar, H. Y. 1994. Komunikasi Interpersonal. Jakarta: Graha Medicopharma Communication.
Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa, Langkah Awal Memahami Linguistik.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Bina Nusantara. 1998. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: LPPBN.
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Bina Nusantara. 1998. Review Bahasa Indonesia. Jakarta: LPPBN.
Rifai, Mien A. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sudarno. 1996. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: PT Hikmat Syahid Indah.
Tambunan, Kamariah dan Muhartoyo. 1995. Cara Menyusun Sari Karangan: Buku Panduan. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – LIPI.
www.geoties.com/liacybercampus.2006. ”Pedoman Skripsi”. Kamis, 01 Maret 2007.